Rabu, 20 April 2016

Interaksi Global Dilihat dari Prespektif Ekonomi



BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Tinjauan Teori
Globalisasi menurut Wikipedia adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan, ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdangangan, investasi,  perjalanan, budaya popular dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Globalisasi menurut afandi kusuma adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Interaksi global adalah hubungan yang saling terkait antara bangsa dan manusia melalui berbagai bidang  diantaranya, informasi,perdagangan,investasi,perjalanan,budaya populer, dan bentuk interaksi lainnya. Dari interaksi ini negara yang satu dengan lainnya hampir tidak memiliki batas.


2.2         Pembahasan
2.2.1.      Perspektif Global dan Visi Ekonomi
Menurut H.W. Arndt dan Gerardo P. Sicat (1991: 3). Ilmu ekonomi adalah suatu ilmiah yang mengkaji bagaimana orang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan. Manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas. Untuk memuaskan bermacam-macam keinginan yang tidak terbatas tersebut, tersedia sumber daya yang dapat digunakan. Berbagai sumber daya ini tidak tersedia dengan bebas. Karenannya, sumber daya ini langka dan mempunyai berbagai kegunaan alternative. Pilihan penggunaan dapat terjadi antara penggunaan sekarang (hari ini) dan penggunaan hari esok (masa depan).
Berdasarkan konsep tadi pembahasan ilmu ekonomi menyangkut berbagai aspek yang meliputi:
a.       Menentukan pilihan
b.      Keinginan yang tidak terbatas
c.       Persediaan sumber daya terbatas bahkan ada yang langka
d.      Kegunaan alternative sumber daya
e.       Penggunaan hari ini dan hari esok
Dari aspek-aspek yang telah dikemukakan tadi jelas bahwa perspektif ekonomi terkait dengan waktu, hari ini dan hari esok. Sedangkan apa yang diperspektifkan terutama berkenaan dengan keinginan yang cenderung tidak terbatas, persediaan sumber daya itu terbatas bahkan langka, dan adanya penggunaan alternative sumber daya.
Perspektif ke hari esok atau masa yang akan datang, terkait luas dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam proses produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas kuantitasnya dan akhirnya persediaan sumber daya yang terbatasi bahkan langka. Sedangkan penggunaan sumber daya alternative, sangat berkaitan dengan IPTEK dan kecenderungan kebudayaan.
Dari perspektif kependudukan pada abad 7 Juli 1986, menurut perhitungan lembaga kependudukan dunia telah terjadi peristiwa penting dengan tercapainya angka lima Miliar jumlah penduduk dunia. Selanjutnya, berdasarkan lembaga yang sama, penduduk dunia bertambah satu juta tiap empat atau lima hari. Berdasarkan perkiraan lebih lanjut, pada tahun 2000, jumlah penduduk dunia ini akan mencapai 8 Miliar (Baruey, 1977-11). Angka-angka itu menunjukkan betapa cepatnya pertumbuhan penduduk dunia. Hal tersebut menjadi landasan perhitungan pertumbuhan kebutuhan manusia. Ketidak terbatasan kebutuhan itu, tidak semata-mata didasari oleh keinginan yang tidak terbatas namun juga dilandasi oleh pertumbuhan yang mau tidak mau harus dilayani oleh persediaan dan peningkatan produksi.
Anda telah mengetahui bahwa dari sekian jenis sumber daya, khususnya sumber daya alam, ada yang dapat terbarukan (tumbuh-tumbuhan, hewan) dan yang tidak dapat terbarukan (migas, batu-bara). Sumber daya yang sifatnya tidakterbarukan akan habis sekali pakai sehingga persediaannya makin terbatas. Sedangkan di pihak lain kebutuhan terus meningkat karena pertumbuhan penduduk, dan keinginan yang cenderung tidak terbatas. Kesenjangan ini bukan bersifat local atau regional, melainkan telah menjadi masalah global. Disini di tuntut “kiat-kiat” ekonomi untuk menciptakan keseimbangan antara konsumsi di satu pihak, dan produksi di lain pihak. Salah satu kiat itu bagaimana kemajuan dan penerapan IPTEK berupaya mencari jalan keluar dari masalah tadi.
Pernyataan David Turney (1972) bahwa, dilemma besar yang pokok saat ini yaitu bahwa penduduk dunia telah sampai pada ketergantungan terhadap teknologi untuk mempertahankan dan menompang kehidupan-kehidupan secara berkelanjutan. Namun selanjutnya, penerapan praktis teknologi dan intervensinya dalam menunjang kehidupan, cepat ataupun lambat akan merusak sumber daya alam. Dalam menghadapi dilema yang demikian, kehutanan kita manusia menjadi tiga kali lipat, yaitu pertama kita harus menguasai teknologi itu, kedua menstabilkan penduduk, dan ketiga mengembangkan tatanan sosial yang mampu hidup produktif dan sejahtera secara terpadu dengan mengekosistem yang seimbang. Coba anda hayati bahwa kita tidak dapat melepaskan diri dari pemanfaatan teknologi atau luas lagi pemanfaatan IPTEK. Namun juga anda amati dan hayati lingkungan sekitar yang rusak serta terkuras oleh penerapan dan pemanfaatan IPTEK itu. Masalah ini bukan lingkungan dan perekonomian yang hanya teradi secara local di tempat anda saja, melainkan telah menjadi masalah global.
Dari kutipan yang baru kita baca, itu dapat diketahui bahwa IPTEK bukan segala-galanya. Pada akhirnya, masalah global tadi berbalik kepada kita. Bagaiman kita mampu mengembangkan peranata sosial untuk mengendalikan IPTEK tadi sesuai dengan atas keseimbangan dan kelestarian. Perubahan dan pengembangan aspek-aspek yang bersifat fisik material saja, tidak memecah masalah. Oleh karena itu wajib dikembalikan kepada manusia sendiri, terutama akhlaknya, kesenjangan, kerusakan dan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan serta lingkungannya itu, harsus dikembalikan kepada manusia sendiri terutama kepada akhlaknya tadi.
Menurut pernyataan H.S.D. Cole (1973) kenyataan menunjukkan bahwa bukan hanya pencemaran udara oleh debu, pencemaran oleh zat kimia, pencemaran suara, pencemaran air dan tanah semata-mata, melainkan yang lebih penting adalah pencemaran moral. Hal-hal yang bertentangan dan tidak diindahkannya peraturan sebagai indicator dalam berbagai argumentasi kerusakan lingkungan yang menjadi sasar pertanyaan kemajuan ekonomi dan teknik.Pencemaran moral dan penyimpangan-penyimpanagn dari aturan yang berlaku terhadap pengembangan serta pemanfaatan lingkunga “seolah-olah” diabaikan oleh karena itu H.S.D. Cole (1973) selanjutnya mengemukakan:
Kesinambungan renaisanse, rasionalisme, kapitalisme dan pemujaan serta penganjungan ilmu saja. Namun dewasa ini, keadaan yang demikian telah tercapai, apakah yang harus dilakukan selanjutnya? Cobalah hidupkan kembali kearifan dan kecintaan terhadap keindahan pada diri masing-masing serta disekitar kita. Hanyalah revolusi moral bukan revolusi sosial atau politik atau juga teknik, hanyalah revolusi moral yang dapat membimbng selama ini telah menghilang. 
Dalam kondisi global yang penuh dengan kesenjangan, masalah dan tantangan, baik ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun lingkungan hidup, pengembangan dan pembinaan akhlak menjadi kunci penyelamatan perspektif global ekonomi barupa  perekonomian pasar bebas, beralihnya kawasan ekonomi maju dari Atlantik ke Pasifik, dan kebangkitan ekonomi Asia Afrika, kita bangsa Indonesia tidak akan kunjung rela. Penyiapan SDM generasi muda Indonesia menghadapi abad XXI dengan arus globalnya, wajib dirintis sedini mungkin. Sikap mental wiraswasta harus menjadi ciri SDM mendatang.

2.2.2.      Interaksi Global di Bidang Ekonomi
Bidang ekonomi merupakan bidang yang paling menonjol dalam hal interaksi global, karena melibatkan 2 hal, yaitu peranan mansuia sebagai produsen sekaligus konsumen bagi barang dan jasa. Beberapa contohnya adalah pada waktu produksi kopi di suatu negara katakanlah Brasilia mengalami kegagalan ataupun sebaliknya terjadi surplus besar-besaran, maka dampaknya akan juga dirasakan juga oleh negara-negara lain yang mengonsumsi produksi kopi ataupun memproduksi komoditi tersebut bursa efek di Wall Street yang terletak disebuah jalan yang tidak begitu besar di kota New York pengaruhnya begitu mendunia. Ketika terjadi embargo minyak (negara-negara penghasil minyak tidak mau menjual hasil produknya kepasaran) ditahun 1973-an telah membuat harga minyak meningkat sangat tajam, sehingga negara-negara yang mengimpor produk tersebut terganggu perekonomiannya.
Pada era globalisasi sistem produksi dan  distribusi akan melampaui batas-batas negara. Televise dan media cetak lainnya semakin mempercepat globalisasi produksi, karena iklan secara gencar memperkenalkan produk-produk yang cakupannya global, seperti di bidang makanan (Mc Donalds, Kentucky Fried Chicken, Dunkin’s Donats, Ice Cream, minuman kaleng, rokok, buah-buahan dan sebagainya). Mode pakaian (jeans, kaso oblong, dan sebagainya), sepatu, music (rock and roll, rapp, jazz, dan sebagainya). Pada tahun 1960-an produk blue jeans yang dimulai di Amerika Serikat sudah mendunia, sehingga hampir setiap orang membutuhkannya, bahkan anak-anak muda di Uni Soviet maupun negara-negara blok sosialis lainnya menginginkan produk ini. Permintaan dalam pasarduniameningkat tajam secara tidak terduga. Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, di negara-negara seperti AS, Korea Selatan , Mexico, Eropa, Filipina, Hongkong, Inggris dan negara-negara lainnya, didirikan pabrik blue jeans. Orang-orang yang terlibat dalam pemasaran produk ini, seperti banker, orang-orang yang bergerak  dibidang perkapalan, distributor dan juga pedagang eceran mewakili masyarakat internasional.
Fenomena semakin  terintegrasinya masyarakat dalam perekonomian dunia adalah terwujudnya pasar bebas seperti MEE  (Masyarakat Ekonomi Eropa) yang sekarang sudah meningkat menjadi Uni Eropa, NAFTA (North America Free Trade Area), APEC (Asia Pacific Economi Cooperations) yang direncanakan terwujud tahun 2020, dan sebentar lagi di kawasan yang berhubungan  langsung dengan kita adalah AFTA (Asean Free Trade Area) di tahun 2003. Terwujudnya pasar bebas ini akan memungkinan terjadinya peningkatan mobilitas manuia secara fisik ke wilayah  negara lain yang menjadi anggotanya dan ekspansi pasar secara besar-besaran.
Mengenal budaya bangsa lain menjadi pentingnya, karena sebagai actor yang berperan pada tingkat global dalam menentukan keputusan untuk memproduksi ataupun mengonsumsi produk tertentu perlu tahu selera budaya lain. Negara-negara yang mampu menembus pasaran dunia sangat memperhatikan selera bangsa lain ini, seperit yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Amerika Serikat yang mampu menembus pasaran dunia melalui MNCs (Multi National Corporation). McDonalds sebagai MNCs Amerika Serikat mampu menembus pasaran hampir di seluruh dunia (di Perancis, Jepang, China, Vietnam, Kanada, Belanda, Jerman dan  sebagainya), salah satu resep keberhasilannya adalah kemampuan untuk membaca selera pasar/konsumen atau budaya bangsa lain.

2.2.2.1.          Proses Terjadinya Interaksi Global di Bidang Ekonomi
Pada zaman dahulu orang menggunakan sistem barter dalam kegiatan ekonominya. Kemudian sistem barter dianggap kurang efektif karena beberapa sebab. Manusia pun menemukan cara yang lebih efektif untuk melakukan pertukaran bukan dengan cara barter, melainkan dengan uang.
Pertukaran ekonomi dengan menggunakan uang kemudian menyebar keseluruh dunia. Tiap negara pun akhirnya memiliki mata uangnya sendiri. Dari sini kemudian memunculkan sistem ekonomi yang berbeda pula di setiap negara.Padahal setiapnegara memerlukannegara lain untuk melakukan pertukaran ekonomi. Banyak Negara kemudian mendirikan perusahaan di negara lain. Kegiatan ini terus berkembang. Pengusaha di Negara lain semakin banyak yang mendirikan ataupun berinvestasi di Negara lainnya.
Namun terkadang pengusaha asing bisa dengan leluasa menguasai perekonomian di suatu negara. Sementara ada pengusaha dari suatu Negara kesulitan dalam melakukan bisnis di negara lainnya. Hal ini kemudian memunculkan pandangan bahwa sistem perekonomian yang semakin mendunia ini harus dipermudah dan dipercepat dengan melakukan interaksi global.

2.2.2.2.     Ciri – Ciri Interaksi Global
          Berikut ini adalah beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya interaksi global:
a.       Perubahan dalam konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b.      Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
c.       Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang  fashion, literatur, dan makanan.
d.      Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

2.2.2.3.               Berbagai Dampak Dari Adanya Interaksi Global
·         Dampak Positif
1.      Membuka peluang pasar produk dari dalam negeri kepasar internasional yang akan bersaing dengan berbagai kompetitor.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
2.      Memotivasi Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas dan kemakmuran
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.      Terbukanya banyak lapangan kerja
4.      Ilmu pengetahuan dan barang konsumtif diperoleh dengan mudah
5.      Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan
6.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
7.      Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

·         Dampak Negatif
1.        Polahidupmasyarakat yang akancenderunglebihkonsumtif
2.        Jika pengusaha dalam negeri tidak meningkatkan kualitas produk, maka kita akan kalah bersaing dengan produk asing
3.        Barang – barang konsumtif lebih mudah dan lebih murah untuk didapatkan
4.        Menjamurnya tenaga ahli dari luar negeri.
Jika kualitas SDM Indonesia tidaksegeraditingkatkan, mungkin di masa yang akan datang pasar tenaga kerja atau peluang kesempatan bekerja di Indonesia dikuasai oleh tenaga kerja asing.
5.        Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari interaksi global adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
6.        Memperburuk neraca pembayaran
Interaksi global cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. 
7.        Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari interaksi global adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
8.        Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila interaksi global menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

Berkaitan dengan interaksi global, maka ada sepuluh tantangan yang harus kita hadapi di masa depan, yakni:
1.      Globalisasi Ekonomi
2.      Pengangguran
3.      Tanggung Jawab Sosial
4.      Pelestarian Lingkungan Hidup
5.      Peningkatan Mutu Hidup
6.      Penerapan norma-norma moral dan etika
7.      Keanekaragaman tenaga kerja
8.      Penguasaan dan pemanfaatan perkembangan IPTEK
9.      Tantangan di Bidang Politik

2.2.3.      Peran Indonesia dalam Globalisasi Ekonomi
Dalam globalisasi ekonomi Indonesia berperan aktif dalam berbagai lembaga ekonomi internasional. Diantaranya adalah Bank Dunia, APEC, dan WTO. Indonesia juga anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak yang disebut OPEC (Organization of PetroleumExporting Countries). Namun karena Indonesia saat ini merupakan pengimpor minyak, maka keanggotaannya sedang dikaji lagi.

1.         ADB (Asian Development Bank)
ADB merupakan singkatan dari Asian Development Bank. Artinya, Bank Pembangunan Asia. ADB adalah lembaga keuangan pembangunan multilateral. Tujuannya membantu upaya mengurangi tingkat kemiskinan di negara-negara kawasan Asia Pasifik (Aspas). Pemegang saham ADB terdiri dari berbagai negara. Jepang dan AS adalah pemegang saham terbesar. Tujuan utama ADB adalah memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan Aspas. Program bantuan ADB berhubungan langsung dengan tiga pilar utama strategi pengentasan kemiskinan. Tiga pilar itu adalah :
a)      Pembangunan berkelanjutan
b)      Pembangunan sosial
c)      Pemerintahan  yang baik.
ADB memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan bagi Indonesia. Bentuknya berupa pinjaman yang diberikan melalui CGI. Pinjaman tersebut antara lain diberikan melalui pembiayaan berbagai proyek-proyek kerja sama. Di samping itu, ADB juga memberikan bantuan hibah kepada Indonesia. Hibah ini berupa tiga bantuan teknis kepada Indonesia guna mendukung program desentralisasi, antara lain:
a)      Peningkatan kapasitas manajemen keuangan, perencanaan pembangunan, SDM dan administrasi umum.
b)      Jasa konsultan keuangan untuk Pemda pada proyek infrastruktur perkotaan.
c)      Pengembangan pemerintahan daerah yang baik.

2.         APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)
                        APEC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation. Lembaga ini merupakan forum kerja sama ekonomi. Anggotanya adalah negara-negara di kawasan Aspas, dibentuk pada tahun 1989. Tujuan kerja sama ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan. Keanggotaan APEC terdiri dari banyak negara, termasuk Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan dunia. Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah menghasilkan berbagai komitmen. Di antara komitmen tersebut adalah pengurangan tarif dan hambatan nontarif lainnya.
                        Komitmen lainnya adalah menciptakan kondisi ekonomi yang lebih efisien dan meningkatkan perdagangan. Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan aktif dalam pembentukan APEC. Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perdagangan dunia yang bebas. Semua kegiatan tersebut adalah untuk mengamankan kepentingan nasional RI. Kontribusi Indonesia terbesar bagi APEC adalah disepakatinya “Tujuan Bogor” tahun 1994. Di antara tujuan itu adalah liberalisasi perdagangan dan investasi asing. Komitmen ini mendorong percepatan penghapusan tarif maupun peningkatan investasi asing. APEC ternyata mampu meningkatkan arus barang, jasa maupun pertumbuhan ekonomi negara anggotanya. Mitra dagang utama Indonesia sebagian besar berasal dari kawasan APEC. Kita memiliki potensi untuk memanfaatkan pasar APEC bagi ekspor maupun investasi.

3.    Bank Dunia
                        Bank Dunia atau World Bank adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri tahun 1944. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank Dunia diperuntukkan bagi rekonstruksi pasca Perang Dunia II. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan pada upaya penurunan angka kemiskinan. Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar bagi negara-negara di dunia. Kantor pusat Bank Dunia berada di Washington DC. Struktur organisasi Bank Dunia terdiri dari beberapa lembaga khusus, dengan tugas antara  lain:
a)      Menanggulangi kemiskinan di seluruh dunia.
b)      Peningkatan kualitas hidup masyarakat, yaitu meningkatkan pendidikan, kesejahteraan, dan  kesehatannya.
c)      Memfasilitasi pengembangan investasi asing.
            Bank Dunia memiliki peran penting dalam membantu pembangunan di Indonesia. Bantuan lembaga ini berupa pinjaman berbunga rendah. Bank Dunia merupakan bagian dari CGI, lembaga donor bagi Indonesia. CGI merupakan singkatan dari Consultative Group onIndonesia (CGI). Pinjaman dari Bank Dunia kita gunakan untuk pendanaan proyek-proyek pembangunan. Misalnya, untuk perbaikan gedung sekolah, jalan raya, pembangkit listrik, dan perbaikan infrastruktur lainnya.

4.             WTO (World Trade Organizatio)
                 WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization. Artinya, Organisasi Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi persetujuan perdagangan bebas antar negara. WTO juga bertugas menjadi penengah bila terjadi perselisihan antara anggotanya. Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995, menggantikan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Artinya, Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT memuat aturan-aturan sistem perdagangan internasional.
                 Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995. Posisi dasar Indonesia pada beberapa masalah utama. Di bidang pertanian, yaitu memperjuangkan penurunan tarif produk pertanian di negara maju. Indonesia juga memperjuangkan penghapusan subsidi pertanian di negara maju. Di bidang jasa, Indonesia memperjuangkan perlindungan industri jasa di Negara berkembang. Hal ini mengingat melimpahnya impor jasa akibat liberalisasi perdagangan. Di bidang kesehatan, kita berupaya mendapatkan obat-obatan dengan harga murah.




0 komentar:

Posting Komentar

 

Yohana Pitaloka Template by Ipietoon Cute Blog Design